AYAM BANGKOK
Tehnik bertarung
Ayam petarung, terutama ayam bangkok
memiliki ragam teknik bertarung yang bervariasi. Seorang pelatih tidak bisa
mengubah teknik bertarung ayamnya karena (akut) bawaan ayam sendiri. Yang bisa dilakukan
adalah meningkatkan daya tahan tubuh, memperpanjang nafas dan mengeraskan
pukulan.
Beberapa ragam teknik tarung antara
lain:
KONTROL
Teknik ini adalah teknik bertarung yang
paling polos. Ayam cenderung tidak berusaha mencari peluang alternatif untuk
memukul lawan, tetapi hanya berusaha agar posisi kepala tegak dan ada di atas
kepala lawan, mematuk lalu melepaskan pukulan. Keunggulan teknik ini adalah
lebih hemat dalam energi sehingga nafas bisa bertahan lebih lama.
SOLAH
Teknik ini adalah yang paling liar dan
paling memakan energi. Ayam bertipe solah akan terus bergerak dengan amat
bervariasi. Dia seolah hendak melakukan satu teknik ngalung, tapi tidak
bersungguh dan lama, segera mengubah gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya
lalu segera disusul dengan gerakan atau percobaan pukulan lain. Ayam solah
biasanya amat memukau, tetapi teknik ini amat menguras energi
dan umumnya ayam solah kurang memiliki
ketahanan badan.
NIMPUK (MERANGGAL)
Teknik ini adalah memukul tanpa mematuk
lawan. Teknik pranggal memiliki kelebihan dibanding dengan teknik lain karena
pukulan bisa dilepaskan dengan seketika tanpa perlu sebuah ‘pegangan’ seperti teknik
lain. Dalam teknik lainnya, ayam harus mematuk, menggigit lalu memukul dengan
kedua kaki.
MULAR
Ini adalah teknik tarung dengan lari dan
jaga jarak. Ayam berteknik mular akan menjauh dari lawannya ketika terdesak
atau sulit memukul. Ketika lawannya mengejar di belakang, secara tiba-tiba ia
bisaberbalik dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap. Ayam mular
umumnya memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.
NGALUNG
Teknik ini adalah merengkuh leher lawan
dan menguncinya, seolah ‘mengalungi’. Dengan teknik ini maka lawan akan
kesulitan memukul, mati langkah dan selanjutnya bisa dipukul tanpa mampu
menghindar. Ayam ngalung umumnya memiliki urat leher yang bagus serta struktur
tulang leher yang rapat. Tanpa memukul pun ayam ngalung bisa membuat lawan
frustasi.
NGGANDUL
Teknik ini mirip dengan ngalung tetapi
gerakan leher lebih menumpang dibanding merengkuh sehingga lawan juga akan
menanggung beban karena ‘ditumpangi’.
NYAYAP
Teknik ini adalah kepala masuk ke sayap
lawan, keluar dari ketiak dan setelah posisi memungkinkan akan melepaskan
pukulan ke arah kepala. Efek teknik nyayap, selain pukulan ke kepala, juga akan
menyakiti bahu dan sayap lawan karena dipaksa untuk renggang dari badan.
DONGKRAK
Teknik ini dilakukan dengan masuk di
antara kaki lawan, ambil nafas dan mencari posisi, lalu dengan sekuat tenaga
berusaha muncul dari arah ekor lawan sehingga badan lawan akan terangkat
(didongkrak). Ketika lawan sedang berusaha menguasai keseimbangan, maka lawan
dapat dipukul pada berbagai sasaran dari arah belakang.
DOBRAK
Teknik ini agak langka, ayam biasanya
akan masuk di antara dua kaki lawan lalu mematuk paha dan memukul badan bagian
bawah. Serangan ini sulit diantisipasi dan biasanya lawan akan kesakitan dan
sulit membalas karena posisi musuh selalu di bawah.Pada beberapa daerah
nama-nama teknik ini bisa berbeda-beda. Secara umum, seekor ayam petarung akan
memiliki salah satu teknik dominan sejak lahir. Satu atau dua teknik yang lain
mungkin untuk
dimiliki sebagai kelebihan tapi sangat
mustahil bagi seekor ayam untuk memiliki semua teknik bertarung.(komplit)
LATIHAN
MEMPERSIAPKAN AYAM TURUN KE GELANGGANG
Menurunkan ayam ke
gelanggang adalah hal yang paling penting untuk mengukur sejauh mana hasil
ternakan ataupun hasil rawatan kita pada ayam selama ini. Akan tetapi turun
gelanggang juga menjadi momok bagi kebanyakan penggemar karena disinilah nama
dan ayam bangkok yang kita miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan
ketahanannya. Dan inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk
turun ke gelanggang. Menurunkan ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal
yang mudah. Karena ayam harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari
sisi mental, daya tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena
bila tidak, tak jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam
yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang harus
membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga kapanpun kita
memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala sesuatunya harus siap, baik untuk
ayam maupun kita sendiri. Karena apapun ceritanya, sebagus manapun rawatan ayam
yang telah kita lakukan, yang namanya Ayam akan tetap kalah sama Ayam. Dan
sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan
selalu menang di gelanggang.Disini kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips
untuk mempersiapkan ayam yang akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di dalam
melakukan latihan fisik.Persiapan Fisik AyamAyam yang akan turun ke gelanggang,
biasanya kami berikan training minimal selama 30 hari penuh. Beberapa training
yang kami lakukan setiap harinya yaitu:Memberikan sedikit senam pada ayam di
pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk melatih dan melenturkan otot. Training
yang dapat dilakukan antar lain:
Senaman leher, dengan cara memutar leher
ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan sebanyak masing-masing 30 putaran Putaran jangan
dilakukan terlalu cepat, lakukan kira-kira 1 detik per putaran.
Fungsi senaman leher adalah melatih otot
leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala
lawan untuk dipukul.
Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan
masing-masing 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke
salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan
tangan di sayap kiri, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk
membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki dan
badan.
Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan
menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan
kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya, latihan ini dapat
diberikan 30 kali.
Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil
mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam. latihan
juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan
sekali-kali melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang
terus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat
kerusakan pada ekor ayam dan tak jarang menyebabkan kerusakan pada pinggang
ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan ikutan". Dimana ayam
diangkat setinggi-tingginya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam
dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam
di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah
searah dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan
waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam
mendapat senaman, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan kembali
otot-ototnya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan dijemur di
panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah, ini hanyalah untuk
menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman. Ayam dijemur jangan terlalu lama,
15 menit waktu penjemuran sudah cukup. Setelah dijemur, ayam bisa dilepas
kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Di siang hari
ayam diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan
"Bobok Siang".
Setelah memperoleh Bobok Siang, di sore
hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali kita beri training. Training yang akan
kita berikan adalah "Training Lari" yang dapat dilakukan melalui lari
kurung/songkok (sorry kalo istilahnya beda di kota lain).Untuk lari kurung,
alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurungan ukuran besar dan kecil
dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. Ayam jantan lainnya di letakkan di dalam
kurungan kecil, kemudian ditutup
kembali dengan kurungan besar sehingga
terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang akan kita latih dilepaskan di
luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal ini, maka ayam yang menerima latihan
akan mencoba untuk bertarung dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil.
Karena adanya jarak antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan terus
mencari-cari celah untuk bertarung yang akhirnya membuatnya berlari terus
menerus mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan
semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung, latihan ini bisa kita
lakukan 15-30 menit setiap harinya.Setelah memperoleh latihan lari, ayam
kembali kita lepaskan 5 menitan untuk melemaskan otot-ototnya. Setelah itu ayam
akan kita berikan vitamin dan suplemen.
Setelah sehari-melakukan rawatan Fisik
ayam maka training yang selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat mental
dan pengalaman tarung ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah
dengan menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam petarung lainnya. Latihan ini
sangat diperlukan oleh ayam petarung yang akan diturunkan ke gelanggang untuk
memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung yang lebih padanya.
Dalam waktu 30 hari, semakin banyak
latihan jajal yang kita lakukan maka semakin baik hasil yang akan kita peroleh.
Jajal bisa dilakukan 5 hari sekali, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali,
sehingga dalam waktu training 30 hari ayam akan menerima minimal 4-7 kali
latihan tarung.
Jajalan yang biasa kami lakukan adalah
di sore hari di pukul 16.00-17.00. Bila ayam memperoleh latihan jajal, maka
latihan lari tidaklah perlu dilakukan. Di Jajalan pertama, tidak perlu
dilakukan terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan inipun dilakukan
dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam yang akan dilatih maupun
lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan jalu ayam selain untuk
menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih adalah untuk
meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang dibungkus akan
membuat ayam susah untuk melakukan pukulan dan kebanyakan hanya mengeluarkan
teknik-teknik yang memberikan banyak gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk
otot-otot ayam. Sampai dengan jajal ke-2, kita tetap membungkus paruh dan jalu
ayam dan jajal dilakukan sama selama 10 menit.Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh
dan jalu masih dalam keadaan terbungkus, durasi jajal ditingkatkan menjadi 2
ronde (2x10 menit).
Di jajal ke-5, latihan mulai mencapai
puncaknya dan jajal kita lakukan 3x10 menit, paruh dan jalu ayam yang akan kita
latih tidak akan kita bungkus, akan tetapi paruh dan jalu lawan masih
dalam kondisi dibungkus. Di jajal ke-5
ini, akan terlihat perbedaan dan peningkatan gaya, kecepatan dan pengalaman
tarung ayam yang sedang kita latih. Biarkan ayam melakukan pukulan-pukulan ke
arah lawan yang kondisi paruh dan jalunya terbungkus, sehingga disinilah akan
mulai membentuk mental tarung yang sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya diri ayam
akan meningkat dengan baik karena terus-terusan bisa memukul lawan dengan
mudah. Walaupun terkesan seperti menyiksa lawan tarung, hal ini sangat
diperlukan bagi ayam yang kita latih. Di jajal ke-5 ini, bisa kita pastikan
kalau memang ayam yang kita latih adalah tipe ayam pukul, maka rata-rata
pukulannya akan mengenai tempat-tempat vital lawan. Bila ayam tersebut adalah
tipe jalu, maka minimal di 5 menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke
lawan tarungnya. Bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang, berarti
ayam yang kita latih bukan tipe ayam jalu, sebaiknya jalu yang dimilikinya kita
potong saja karena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan
lawan lain yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6, latihan sudah masuk ke
tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung sudah tidak dibungkus lagi, akan
tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk menghindari luka serius pada ayam
yang kita latih. Jajal ke-6 tetap selama 3x10 menit. Di jajal ini ayam yang
kita latih akan merasakan bagaimana menerima patukan-patukan dan banyak pukulan
dari lawan. Dan yang pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan
disekitar mukanya akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin banyak
patukan dan darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan mental
tarungnya. Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam petarung, bahwa
semakin banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin tinggi pula semangat
tarungnya.
Setelah jajal ke-6 adalah saatnya untuk
istirahat minimal selama 5 hari untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan
tenaganya. Ayam tidak perlu menerima latihan lari di sore hari, senaman pagi
tetap kita lakukan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu
tinggi pada ayam. Bila di jajal ke-6 ayam mengalami banyak luka di bagian muka,
maka pengobatan harus dilakukan agar luka-luka cepat kering dan sembuh.
Bekas-bekas luka yang timbul secara tidak langsung memberikan nilai lebih bagi
ayam, karena kulit-kulit mukanya akan semakin tebal dan lebih tidak mudah untuk
terluka.
Setelah masa istirahat dan penyembuhan
luka selesai, maka jajal ke-7 (terakhir) bisa kita lakukan. Bagi kami, jajalan
ini adalah yang terakhir sebelum ayam dapat turun ke gelanggang. Jajalan
dilakukan full 5x10 menit ataupun sampai lawannya lari, diusahakan untuk
mencari lawan tarung yang memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat
menyelesaikan maksimal tarung 5x10 menit.Di jajal ke-7 ini, ayam yang kita
latih harus mampu menyelesaikan 5x10 menit durasi tarung, bila ternyata ayam
tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga ayam habis dan tidak bisa memukul
lagi, maka jajal kita stop dan berarti ayam yang kita latih belum siap untuk
turun ke gelanggang. Ayam yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu
menyelesaikan durasi tarung minimal 5x10 menit.Hal yang perlu diingat
bahwa,sebisanya lawan-lawan tanding yang diperoleh ayam yang kita latih
memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga pengalaman yang akan
diperolehnya pun akan semakin banyak.Akhir kata, semakin banyak jajal yang
diterima ayam yang kita latih, maka akan semakin kuat mental dan pengelaman
tarung yang diperolehnya. Akan tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah
harus memperhatikan unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya
latihan yang telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka.
Setelah sehari-hari melakukan rawatan
Phisik dan Mental ayam, maka perawatan yang terpenting lainnya adalah menjaga
pola makan dan suplemen yang akan kita berikan ke ayam. Pola makan dan suplemen
ayam harus kita jaga sebaik-baiknya dengan teratur dan disiplin, sehingga saat
memperoleh latihan senam dan jajal, ayam tidak akan mengalami kekurangan gizi
(sakit kuning).
MAKANAN
UTAMA
Untuk pemberian makanan utama, dapat
dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah
tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur
karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot-ototnya. Kandungan lemak juga
penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang
biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran
antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan
di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima
latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore
tidak perlu dilakukan.Untuk tipe ayam jalu, maka Makanan utama harus banyak
mengandung karbohidrat, akan tetapi tidak perlu mengandung terlalu banyak
protein dan lemak. Ayam jalu memerlukan kelincahan pukulan sehingga
kandungan karbohidrat yang terpenting
untuk tenaga, sedang kandungan lemak dan protein hanya akan membuat ayam
mengalami peningkatan berat badan dan pembentukan otot yang tidak terlalu
diperlukan. Makanan yang biasa diberikan adalah gabah rendaman murni ataupun
campuran gabah jagung dengan perbandingan 3:1.Pemberian makan utama sama
dilakukan seperti di atas.
Dalam pemberian makanan utama, takaranya
tidak perlu terlalu banyak sampai-sampai tembolok ayam sangat besar, akan
tetapi diberikan sesuai dengan ukuran berat badannya, yang bisa diberikan
dengan perbandingan berat badan dengan makanan adalah 15-20:1 sesuai dengan
kebutuhannya. Dengan kata lain bila berat badan ayam adalah 4kg, maka sekali
makan bisa diberikan sebanyak 200-250gram sesuai dengan tingkat nafsu makan
ayam. Dan jangan lupa untuk memberikan ayam minum setelah makanan utamanya
dihabiskan.
Makanan/Vitamin Suplemen Makanan/Vitamin
Suplemen biasanya diberikan di malam hari tepat sebelum ayam tidur di malam
harinya, hal ini ditujukan agar seluruh kandungan gizi yang diberikan dapat
terserap dengan baik pada ayam. Makanan dan vitamin suplemen yang diberikan
rutin setiap harinya adalah sebagai berikut:
Vitamin lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing-masing 1 butir.
Vitamin yang diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa memberikan
vitamin keluaran IPI.
1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan
karbohidrat)
1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan
ayam)
1 Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan protein).
Untuk tipe ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa diperjarang menjadi 2-3
hari sekali.
Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali
(sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh latihan jajal):
1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat
bulu)
1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)
1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)
Bila kita ingin memperoleh hasil yang
lebih maksimal, seminggu sekali ayam bisa diberikan suplemen Brands sari pati
ayam sebanyak 1 buah sendok teh. Akan tetapi pemberian ini tidak terlalu
diperlukan hanya ditujukan untuk memaksimalkan pemberian makanan.
Perlu diingat bahwa, selama periode
training sebelum turun ke gelanggang, latihan senam dan jajal yang kita lakukan
pada ayam akan sangat sangat menguras tenaga ayam sehingga pola makan dan
suplemen yang baik dan teratur sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan
kesehatannya. Banyak cara ataupun metode lain ataupun suplemen lain yang
diberikan oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan suplemen di
atas sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke gelanggang.
Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi perhatian kita.Memang
benar, bila dilihat dari pola latihan senam, jajal, serta pola makan dan
suplemen akan sangat banyak menguras tenaga dan biayanya, akan tetapi hal ini
akan menjadi setimpal dengan hasil dan kesenangan yang akan diperoleh bila
nantinya ayam yang kita turunkan ke gelanggang memperoleh kemenangan. Dan bila
hal ini dapat kita peroleh, maka tenaga dan biaya yang kita keluarkan akan
terasa lebih ringan.Akhir kata, pola makan dan suplemen di atas adalah
kebiasaan yang kami lakukan sewaktu melakukan perawatan ayam untuk turun ke
gelanggang, akan tetapi seluruh pola di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi dari masing-masing penggemar.setelah kita selesai melakukan latihan
senaman, latihan jajal serta menjaga pola makan dan suplemen sehari-hari pada
ayam yang kita latih, maka hal yang tetap perlu kita lakukan adalan melihat
sejauh manaperkembangan kemajuan persiapan ayam untuk turun ke gelanggang.
Seluruh latihan dan pola makan yang kita berikan kita harapkan nantinya akan
mampu memberikan hasil yang maksimal sewaktu ayam bertarung di gelanggang yang
akhirnya akan membuahkan kemenangan.Dan sebagai penutup, hal terakhir yang
perlu kita lakukan adalah memberikan usaha terakhir sebelum ayam turun di
gelanggang. Dan hal ini kita lakukan adalah tepat di malam hari sebelum ayam
turun ke gelanggang. Hal yang kita lakukan dengan memberikan suplemen terakhir
bagi ayam kesayangan kita. Suplemen yang diberikan ditujukan agar ayam mampu
mengeluarkan dan menghasilkan tenaga yang maksimal sewaktu bertarung.
Banyak macam suplemen terakhir yang
diberikan sebelum bertarung, akan tetapi hal yang biasa kami berikan adalah
dengan memberikan suntikan suplemen Neurobion cair sebanyak 2-3cc. Memang ini
terkesan seperti memberikan dopping ke ayam, akan tetapi dari pengalaman yang
kami peroleh cukup baik memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan ke
gelanggang.Neurobion cair dapat dibeli secara bebas di apotik, dan ini memang
diperuntukkan bagi manusia untuk meningkatkan stamina, dan bagi ayam hal yang
sama juga dapat kita peroleh.Akan tetapi, pemberian suntikan neurobion tidak
bisa sembarangan dilakukan, biasanya suntikan diberikan tepat di malam hari
sebelum ayam turun ke gelanggang di besoknya dan diberikan pada saat ayam
benar-benar dalam kondisi tenang, biasanya kami berikan tepat saat ayam akan
tidur di malam hari.Banyak pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat
kondisi ayam sedang tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena
cairan neurobion ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung
berpengaruh terhadap metabolisme ayam khususnya aliran darah dan jantung ayam.
Sehingga bila diberikan saat ayam sedang aktif, maka lebih cenderung
menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan bisa-bisa tidak tidur semalaman
yang menyebabkan kecapaian di besok harinya. Dan tak jarang menyebabkan efek
negatif terhadap ayam seperti pernafasan yang berat (mulut cengap-cengap) dan
bisa-bisa muka ayam menjadi merah padam bahkan biru. Sehingga atas alasan
inilah mengapa pemberian harus kita lakukan saat ayam tenang dan hampir tidur
sehingga tubuh ayam lebih gampang menyesuaikan cairan/dopping yang baru
disuntikkan padanya.Perlu diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping
lainnya haruslah sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan
neurobion lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang jadinya akan timbul
pada ayam. Setelah diberi suntikan, maka sebisa mungkin ayam harus benar-benar
bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam menjadi semakin aktif maka bisa
dipastikan besok hari bukanlah waktu
PERSIAPAN
TURUN KEGELANGGANG
yang tepat untuk menurunkannya ke
gelanggang.Di pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang
biasa kami lakukan adalah memberikan ayam setengah (1/2) jempol gula merah
lunak dan parutan seperempat (1/4) timun dan diberikan minum secukupnya. Ayam
tidak perlu diberikan makan karena masihlah cukup kandungan gizi dari hasil
pemberian kita di hari-hari sebelumnya. Jangan lupa, pemberian suplemen
vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dan lain-lain harus di stop 1 hari sebelum
ayam diturunkan ke gelanggang.Akhir kata, setelah seluruh upaya kita memberikan
latihan dan menjaga pola makan pada ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah
berharap semoga ayam yang akan kita turunkan ke gelanggang dapat menang.Jangan
lupa, apapun cerita dan hasilnya, Ayam akan kalah dengan ayam. Kalau memang
kita memutuskan untuk turun ke gelanggang, maka menang atau kalah adalah hal
yang biasa dan harus kita terima. Tapi walaupun begitu paling tidak kita telah
memberikan usaha yang maksimal pada ayam kesayangan kita.
KAPAN
AYAM SIAP DIRAWAT
*Kapan kita ketahui bahwa ayam tersebut
siap untuk dirawat ?
Ayam siap untuk dirawat sekitar umur 7
bulan. Ditandai dengan suara kokoknya yang sudah lantang dan terlihat lebih
'sombong', mengayomi betina dan ayam-ayam yang lebih muda. Pisahkan ayam
tersebut dalam kurungan tersendiri selama seminggu. Jangan didekatkan denggn
jago yang jauh lebih tua.
*Bagaimana cara perawatannya?
Cara merawat ayam muda, yang pertama
adalah membangun mentalnya lebih dulu. Jangan sampai ayam trauma atau takut
dengan ayam lain yang lebih tua. Kemudian baru secara bertahap meningkatkan
volume ototnya dan memperbaiki staminanya. Untuk ayam muda, jangan diabar
menerima pukulan keras dahulu. Tubuhnya masih dalam masa pertumbuhan. Pukulan
yg terlalu keras dapat mengakibatkan luka serius dan membuat ayam menjadi
cacat.Gebraklah secara bertahap sesuai kemampuannya. Kalau cuma kuat 5 menit,
ya harus diangkat jangan dipaksakan. Rawat lagi agar minggu depan mencapai
target kuat 10 menit. Begitu terus selanjutnya sampai benar-benar siap.
*Diukur dari mana bahwa ayam yang kita
rawat ada peningkatannya?
Standart ukur peningkatan kinerja bisa macam-macam.
Bisa dilihat dari staminanya, tenaga, akurasi pukulan, bobot pukulan, dan
lain-lain. Kalau saya pribadi, ayam dikatakan ada peningkatan bila staminanya
bertambah baik. Kalau sekarang cuma kuat gebrak 10 menit, minggu besok kuat 1
ronde, itu tandanya ada peningkatan. Perhatikan nafasnya... Biasanya bila nafas
(stamina) sudah bagus, maka artinya otot-otot sudah mulai berkembang.
Selanjutnya akurasi pukulan akan ikut bagus dengan sendirinya. Tinggal kita
meningkatkan tenaganya saja (bobot pukul).
*Berapa lama seekor ayam dirawat ( dari
lancur )?
Standart waktu perawatan ayam sangat
relatif. Tergantung cara perawatan dan tipikal ayam. Ada ayam yg cepat jadi,
ada juga beberapa kasus ayam lama jadinya. Tapi untuk ukuran saya pribadi,
standart lama perawatan sampai siap adu kurang lebih 8-9 kali gebrak. Kurang
lebih 2-3 bulan. Itupun dengan catatan, grafik kinerjanya naik terus dan ayam
tidak terganggu kesehatannya.
*Bilamana seekor ayam siap untuk tarung?
Ayam siap tarung ketika volume ototnya
sudah bagus serta staminanya sudah baik. Untuk otot bisa diraba sendiri dari
bentuk paha, otot dada, leher, pegangan, dan lain-lain. Untuk stamina, patokan
saya adalah abar 20 menit tidak boleh ngos-ngosan. Dilanjutkan ronde ke dua (20
menit lagi). Di ronde ke-2 bobot pukul harus konstan dan akurasi pukulnya
bagus.
PELATIHAN
AYAM KETIKA AKAN TURUN KE GELANGGANG TARUNG
Untuk soal melatih ayam sebelum turun ke
kalangan biasanya setiap pagi saya memandikan & menjemur ayam antara pukul
9 sampai pukul 12 siang selama 1 jam (tergantung cuaca), terus ayam tersebut sekalian
saya puterin sekitar 5 menit setelah itu ayam diumbar dikandang umbaran 2x2m
(jika ada) sampai sore. Jika tidak ada cukup dilepas bebas secukupnya, setelah
itu kembali ke kandang istirahat.Makanan yang diberikanuntuk makanan cukup
diberi makanan sehari-hari + seminggu cukup diberi 1 butir telur (klo ada telur
itik) kalau untuk obat-obatan cukup diberi B-compleks 1 minggu 2x2 butir
setelah ayam makan sore.
Nb: hentikan pemberian telur dan
obat-obatan 3 hari sebelum ayam mau diadu (turun) ke kalangan.
Kapan ayam mulai dilatih?
untuk soal kapan ayam siap dilatih itu
tergantung kondisi ayam tersebut harus sehat (Fit) baru ayam tersebut baru bisa
kita latih.
Sebaiknya umur berapa ayam pertama kali
di bawa ke gelanggang/kalangan?
untuk soal Umur mungkin menurut pendapat
masing-masing pasti semua botoh tidak sama untuk umuran berapa ayam tersebut
bisa dibawa ke kalangan....kalau menurut saya sich, jika ayam sudah banyak pengalaman
(sering di test) baru ayam tersebut baru bisa di bawa ke kalangan.
Ayam yang seperti apa yang disebut
dengan siap tanding?
biasanya kalau ayam sudah siap tanding,
bisa kita liat ayam tersebut sangat agresif dan lincah (bukan ayam liar) dan
saat kita pegang ayam tersebut seperti memberontak, kotorannya padat berwarna
hijau, disela-sela jari kaki berwarna merah.
Perawatan ayam setelah ditarungkan
merupakan faktor penting yang menentukan karir ayam anda dalam bertarung
menghadapi lawan berikutnya. Hal ini terkadang disepelekan oleh penggemar ayam
aduan.
Ayam akan mengalami kelelahan yang luar
biasa setelah bertarung dalam waktu yang cukup lama, atau bertarung dengan
musuh yang sama kuatnya, istilahnya COR-CORAN. Panjang ronde yang lazim di Indonesia
biasanya 15 menit, ayam akan mengalami kelelahan yang sangat, bila bertarung
lebih dari 4 ronde. Akibatnya bila perawatan pasca tarung diabaikan, bisa
berakibat buruk terhadap si ayam. Umumnya kelumpuhan dan badan menjadi kurus,
sering kita istilahkan SOAK. Bila si ayam menjadi soak, mentalnyapun bisa rusak
sehingga menjadi ayam keok/pedot!
Ada berapa tahap dalam perawatan pasca
pertarungan:
1.PERAWATAN LANGSUNG SETELAH TARUNG
teteskan langsung cairan antibiotika
pada luka. Pemberian obat luka seperti larutan yodium, yang membakar kulit akan
meninggalkan keropeng yang membutuhkan waktu untuk rontok atau mengelupas.
Suntikkan antibiotik tadi pada badan ayam dan teteskan juga pada luka di badan
si ayam akibat jalu lawannya. Hentikan segera pendarahan, biasanya bebotoh
menggunakan bubuk kopi, kalau terjadi pendarahan hebat, usahakan dijahit.
Teteskan juga cairan antibiotik pada luka yang dijahit.Bila paruh terlepas,
usahakan pasang kembali dengan cara mengikat paruh dengan benang ke jengger,
bila paruh lepas tanpa pelindung, akan mengakibatkan cacat setelah sembuh,
sehingga ayam akan kesulitan mematuk.Berikan gula merah setelah bertarung untuk
digunakan sebagai sumber karbohidrat yang mudah diserap si ayam. Setelah dibawa
pulang, tempatkan agak menyendiri, jangan terlalu dekat dengan ayam jago lain.
Setelah mau makan, anda bisa kumpulkan dengan ayam betina, untuk memperbaiki
sifat pemimpin ayam (LEADER OF THE PECK). Ayam umumnya adalah unggas yang hidup
berkelompok dan yang terkuat jadi pemimpin, yang menguasai seluruh babon. Untuk
menjaga naluri si ayam, sesekali dikawinkan. Pada umumnya ayam yang mengalami
kekurangan gizi, kondisi lemah mempunyai nafsu kawin yg rendah.
2.SEHARI SETELAH PERTARUNGAN
Umumnya ayam tidak mau makan setelah
mengalami kelelahan yang sangat, berikan larutan gula, sedikit susu cair dan
vitamin mineral dengan cara pemberian langsung ke dalam tembolok dengan
menggunakan alat spet yang ujungnya diberi selang kecil. Bila ayam tidak mau
makan, jangan dipaksa dengan meloloh pada hari 1 s/d hari ke-3. Pada tahap ini
usahakan pemberian karbohidrat dan protein yang mudah diserap ayam, karena
proses pencernaan belum berfungsi sempurna.
Hari ke-4 boleh diberikan sedikit voer
yang dicampur susu cair. Bila nafsu makan ayam belum ada, jangan memaksa
diloloh, karena pencernaan masih terganggu. Bila terlanjur diloloh dan tembolok
tidak turun, maka dapat diberikan enzim pembantu pencernaan, seperti ENZYMFORT
atau PANKREOFLAT, sehari 2 sampai 3 kali. Sekali-kali jangan diberikan makanan
keras, berikan gula merah dan susu serta vitamin mineral. Sediakan selalu air
minum dalam kurungan.
3.LATIHAN SETELAH SEMBUH
Minimal 2 minggu setelah bertarung, anda
boleh melatih lagi ayam jika menang dalam waktu singkat. Lakukan sparring
ringan dengan waktu 10 menitan saja. Usahakan ayam beristirahat cukup, jangan
terburu nafsu untuk menarungkan si ayam. Bila kondisi belum pulih sempurna,
akan mempengaruhi mental si ayam. Ayam bisa lari sendiri ketika bertarung
walaupun si lawan sudah tidak bisa menyerang/tak ada perlawanan. Hal ini
terjadi bukan karena mental ayam yang jelek tetapi faktor stamina ayam yang
masih down.
CIRI-CIRI
AYAM SIAP TARUNG
Setiap
Bebotoh bisa dipastikan ada cara tersendiri mengindentifikasi bahwa ayam siap
untuk tarung dan kesehatanya sudah prima.
Ciri-cirinya:
·
Pegangan ayam bobotnya sudah turun
kebawah.( arah ke kaki)
·
Otot sudah sempurna bila di pegangan di
bagian leher ayam akan menkeret ( ototnya melawan)
·
Otot paha atas kelihatan nonjol keluar
dan padat.
·
Wajah ayam memerah cerah.
·
Brutu merah dan berminyak.
·
Cela jari juga ada merah, sekitar
dengkul juga ada merah .
·
Dan sisik dibawah dengkul umumnya yang
bagian luar dari atas urutan 3 s/d 6 ada perbedaan lebih kering ( seperti ada
kapur).
·
Kewaspadaan ayam meningkat, dilihat dari
gerak kepalanya.
·
Demikian ciri-cirinya ayam sudah fit
yang saya ketahui. Jika ada sobat lain yang ingin menambahkan.Silahkan!
CARA
MEMILIH BABON UNGGUL / INDUKAN
Bagi penghobi breeding ayam bangkok,
memahami cara memilih indukan yang baik adalah wajib. Seekor babon, adalah
mesin utama dalam sebuah peternakan, dan khusus untuk urusan breeding, sering berperan
lebih ‘penting’ daripada jago.Memilih babon yang baik adalah tidak mudah, dan
lebih sulit daripada memilih jago yang baik. Seekor jago bisa dipilih dengan
melihat cara bertarungnya menghadapi berbagai tipe lawan, tetapi seekor babon
yang baik tidak cukup demikian.
Dalam perindukan ayam, dikenal dua jenis
babon istimewa yaitu babon unggul dan babon cetak.
Babon unggul adalah
babon pilihan, memiliki silsilah perindukan yang baik, struktur tulang yang
bagus, bentuk badan ideal (seperti botol) dan menunjukkan teknik bertarung yang
baik. Babon ini juga harusmemiliki sifat dominan pada keturunan, sehingga
anak-anak yang dihasikan cenderung akan mewarisi kelebihan induknya. Bahkan
ketika dikawinkan dengan jago yang kurang baguspun, anak yang dihasilkan akan
cenderung ikut induk dan lebih bagus dari bapaknya. Babon unggul biasanya
berasal dari galur murni.
Babon cetak adalah
babon yang punya kecenderungan resesif dalam keturunan. Anak yang dihasilkan
akan cenderung mirip atau fotocopy dengan bapaknya. Seekor babon cetak yang
baik, harusmenghasilkan anak yang jelek ketika jagonya jelek. Sebaliknya harus
menghasilkan anak bagus ketika jagonya bagus. Jika babon cetak dikawinkan
dengan jago jelek dan anaknya bagus, maka ia gugur dalam kriteria babon cetak
dan harganya turun.Babon cetak bisa cetak fisik, cetak teknik, atau cetak
semuanya. Untuk uji cetak fisik, adalah dengan mengawinkan berbeda bulu atau
bentuk jengger yang beda. Seekor babon cetak berwarna hitam harus menghasilkan
anak berwarna putih ketika jagonya putih. Jika dikawinkan dengan ayam katai,
maka anaknyapun harus kecil-kecil. Untuk uji cetak teknik, harus dikawinkan dengan
jago berteknik jelek, lalu dengan jago berteknik bagus. Seekor babon yang cetak
sempurna, harganya bisa amat mahal dan tidak realistis. Babon cetak bisa
berasal dari galur murni (BK) maupun campuran (F1 maupun F2) atau turunan yang
sudah jauh.
GAYA
BERTARUNG
Taji atau jalu adalah senjata ayam yang
cukup menentukan. Taji yang baik harus memiliki struktur lapisan yang kuat,
besarnya proporsional dengan kaki, dan posisi terbaik adalah dekat dan searah
jari kaki belakang ayam.
Ayam bangkok ada juga yang tidak
memiliki taji, hanya berupa tonjolan ruas taji yang keras yang besarnya bisa
beragam. Ayam yang tidak memiliki taji ini disebut dengan ayam keplek.
Berdasarkan taji yang dimiliki serta
gaya bertarungnya, dikenal ada dua kelompok yaitu ayam pukul dan ayam taji.
Umumnya semua ayam keplek adalah ayam pukul dan semua ayam bertaji adalah ayam
taji.
Tetapi dalam pengamatan lebih serius,
sebenarnya ini juga berpengaruh pada gaya bertarung dan postur badan yang
ideal.
Ayam pukul umumnya memiliki pukulan
mematikan, keras dan jitu pada bagian kepala, leher, dan bahu lawan. Ayam pukul
biasanya akan menyerang dengan pukulan yang efektif. Postur ayam pukul haruslah
kekar, tulang kuat dengan otot-otot yang besar agar menghasilkan pukulan yang
keras. Karena itu, pola makan juga lebih mengarah pada pembentukan tubuh yang
kekar. Jagung adalah menu murah dan baik untuk ayam pukul. Sesekali bisa
dikombinasikan dengan beras merah.
Ayam taji umumnya memiliki pukulan yang
produktif. Pukulan tak selalu harus pada bagian mematikan tetapi harus sesering
mungkin memukul. Pukulan dengan taji yang tajam, selalu memiliki efek serius meskipun
tidak pada bagian yang mematikan. Postur ideal ayam taji adalah ramping dan
padat, dengan dukungan bulu sayap yang sempurna agar mampu bergerak gesit dan
cepat dalam melontarkan pukulan. Ayam taji sebaiknya menghindari benturan
fisik, dan yang terbaik adalah menjaga jarak sambil terus menyerang dengan
taji. Menu makan untuk ayam taji sebaiknya yang tidak akan membuat gemuk dan
kekar, tetapi lebih mengarah pada pembentukan badan yang ramping padat dan
ringan. Gabah (padi) adalah menu utama yang ideal bagi ayam taji.
Ayam pukul biasanya memiliki kesiapan
lebih dini dibanding ayam taji. Pada umur 12 bulan, ayam pukul sudah bisa
dijadikan petarung, tetapi untuk ayam taji, idealnya 18 bulan untuk menunggu
agar tajinya benar-benar sudah mencapai pertumbuhan ideal. Banyak juga pelatih
ayam taji yang baru menarungkan ayamnya setelah proses bluru yang pertama.
CIRI-
CIRI AYAM BANGKOK YANG IDEAL / BAGUS
Ayam bangkok jika dilihat dari depan
maupun dari samping memang memiliki penampilan paling gagah dibanding ayam ras
lain. Secara umum badannya terlihat tegap, dengan dada yang membusung dan otot
paha yang kokoh.
Tetapi memilih bentuk badan yang ideal,
tidaklah cukup dengan hanya mengamati penampilannya. Mau tidak mau, badan ayam
harus kita pegang untuk mengetahui secara persis bagaimana bentuk badannya.
Cara memegangnya adalah dengan
meletakkan tangan di samping kiri dan kanan badan ayam, kedua jempol
bersentuhan di punggung dan dua jari tengah saling bertemu di dada tepat pada
pangkal paha bagian depan. Bentuk ayam yang ideal adalah bulat memanjang
seperti botol dengan bagian dada yang melebar. Bentuk bulat seperti botol ini
tidak tergantung dari ukuran ayam. Baik ayam berpostur kecil
maupun besar, tetap pegangannya akan
terasa enak. Ayam yang pegangannya enak, biasanya akan memiliki teknik
bertarung yang baik dan gerakan yang bagus.
Dalam kasus tertentu, ada juga bentuk
badan ayam yang menonjol pada tulang dada bawah sehingga pegangannya jadi
mengganjal dan tidak nyaman. Ayam ini disebut dengan ayam bronggal. Sebenarnya teknik
tarung ayam bronggal tidak selalu jelek, dalam beberapa kasus malah punya
kecenderungan pukulan yang keras dan tahan pukul. Tetapi ayam bronggal jelas
memiliki kerugian dalam hal gandeng. Karena pegangannya yang besar, seringkali
harus menghadapi lawan yang ukurannya di atasnya tetapi jatuhnya pegangan sama.
Selain itu bentuk badan bronggal juga membuat ayam relatif kalah gesit.Badan
bronggal adalah faktor genetik. Cara untuk menghindarinya adalah dengan mengawinkan
jago bronggal yang memiliki teknik tarung berkualitas dengan babon yang
berbadan botol sempurna dan ramping. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah
dengan membuat tenggeran untuk tidur bagi anak-anak ayam yang sejak kecil sudah
bisa diidentifikasi akan berbadan bronggal. Cara tidur yang bertengger akan
membuat tulang dada bawah bersentuhan dengan tenggeran yang akan membuatnya
tidak terlalu berkembang menonjol.
Leher ayam bangkok yang ideal adalah
yang memenuhi kriteria antara lain lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk
menahan pukulan dan liat sehingga efektif untuk mengunci.
Banyak cara untuk melatih leher ayam,
salah satunya dengan rajin mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki masa uji
coba tarung (abar), maka setiap pukulan yang diterima leher secara alami akan
membuat otot leher terbentuk.
Ukuran leher ayam harus proporsional,
tidak terlalu panjang dan terlalu pendek. Leher yang terlalu panjang, akan
membuat sulit menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya leher yang terlalu
pendek, akan membuat sulit untuk mengunci (ngalung) lawan.
Yang terpenting lagi, selain memiliki
otot leher yang baik, ruas tulang leher juga harus rapat. Ini sangat penting
untuk menawan pukulan ke leher. Banyak kasus ayam KO adalah karena pukulan ke
arah leher yang membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yang ada di leher
terganggu sekaligus cedera tulang leher.
CARA
MENANGANI AYAM KETIKA JATUH MENTAL
Ayam leres (jatuh mental) adalah salah
satu masalah besar bagi para pemilik ayam aduan. Leres atau jatuh mental adalah
suatu kondisi ketika ayam menjadi tidak percaya diri dan tidak memiliki
keberanian bertarung. Jika beranipun biasanya akan segera lari begitu merasakan
sakit. Ayam leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma kekalahan, (2) shock
karena takut atau kaget, dan (3) keturunan (genetik)
*Trauma kekalahan
Ayam jago yang pernah kalah, apalagi
kalah telak, bisa mengalami kondisi leres atau jatuh mental. Karena rasa sakit
yang diderita, ayam akan merasa takut berkelahi dan tidak memiliki hati atau
keberanian terhadap ayam lain.
*Shock karena takut atau kaget
Ayam jago juga bisa mengalami leres
karena takut atau kaget. Leres karena takut bisa terjadi jika ayam mengalami
kejadian dikejar binatang yang lebih besar, misal anjing. Sedang leres karena
kaget biasanya terjadi karena kejadian yang begitu tiba-tiba dan mengagetkan
misalnya kejatuhan dahan pohon atau ada kendaraan yang hampir menabraknya. Jika
kejadian tersebut memang amat menakutkan atau mengagetkan bagi si ayam, akan
dapat membuat hati ayam menjadi kecil dan tidak memiliki keberanian bertarung.
*Keturunan (genetik)
Leres bisa juga karena keturunan. Ada
ayam-ayam tertentu yang memiliki kecenderungan hati yang lemah. Ayam-ayam
seperti ini, meskipun memiliki teknik tarung dan postur yang baik, biasanya bernyali
kecil dan begitu merasa sakit atau terkena pukulan keras akan lari.
Menyembuhkan ayam leres bukanlah
pekerjaan mudah. Perlu waktu lama dan kesabaran dalam proses. Kegagalan dalam
penanganan akan membuat proses harus dimulai dari awal atau malah kehilangan
peluang sama sekali.
Berikut adalah kiat-kiat untuk
menyembuhkan ayam leres:
Fase 1, biarkan ayam jago yang leres
berkumpul dengan ayam-ayam betina saja. Bisa juga kalau dicampur dengan
ayam-ayam yang masih kecil, yang tidak mungkin memiliki keberanian berkelahi
dengan si pasien. Lakukan ini antara 2 minggu sampai satu bulan, atau sampai
anda yakin ayam tersebut mulai memiliki kepercayaan diri. Selama proses ini
jangan sampai ada jago lain (meskipun lebih lemah) yang masuk ke wilayahnya.
Yang perlu diperhatikan, area penyembuhan ini juga benar-benar bebas dari
intimidasi ayam jago lain, misal masih ada ayam
jago lain yang terlihat oleh ayam jago
yang leres meskipun
areanya dibatasi. Bahkan meskipun tidak
bisa melihat tapi suara kokok yang terlalu keras karena tempat yang berdekatan,
bisa membuat penyembuhan mentalnya berjalan lambat.
Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan
baik, tahap berikutnya adalah dengan memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai
berani kokok tapi belum memiliki keberanian bertarung. Keberadaan ayam-ayam
lancur yang secara fisik sudah besar tapi tidak berani berkelahi ini, akan
membuat ayam leres menjadi lebih percaya diri. Ia akan cenderung mengejar dan
mengintimidasi ayam-ayam muda tersebut.
Fase 3, adalah fase uji coba mental.
Setelah anda yakin fase 2 terlampaui dengan baik, anda bisa mencoba mengadu
ayam tersebut dengan ayam lain yang sudah pasti kalah. Bisa ayam yang lebih
muda dan lemah atau ayam kampung yang fisiknya lebih lemah. Kemenangan terhadap
ayam-ayam musuhnya tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya. Lakukan
berulang kali dengan ayam-ayam lain yang lebih lemah sampai benar-benar
kepercayaan dirinya pulih.
Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan
baik, maka yang anda perlu lakukan tinggal menyiapkan fisiknya secara baik
untuk pertarungan yang sesungguhnya.Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam
leres tidak dapat diambil keturunannya lagi karena rasa penakutnya akan turun
ke anak-anaknya kelak. Pendapatnya ini nampaknya tidak benar. Ayam leres dapat
saja diambil keturunannya, kecuali ayam leres yang memang karena garis
keturunan.
ADA
3 TAHAPAN AYAM DALAM BERTARUNG
Di antara binatang lain, ayam memiliki
keunikan dalam pertarungan. Dua ekor ayam yang berhadapan, tidak serta merta
berkelahi begitu saja. Ada tiga tahap dalam pertarungan ayam, yaitu: tahap
penjajagan (abar), tahap pertarungan, dan tahap penyelesaian.
*Tahap Penjajagan (Abar)
Pertama kali berhadapan, dua ekor ayam
yang bertarung akan melakukan tahap penjajagan. Pada tahap ini dua ayam akan
saling menyerang tapi sama-sama menjaga jarak. Pertarungapun lebih sering
terjadi di udara yaitu dua ayam sama-sama melompat kemudian melepaskan pukulan
ke depan, sehingga sering terjadi benturan dengan kaki lawan. Tahap ini
digunakan oleh ayam untuk saling mengukur tenaga dan kecepatan lawan. Lama
tahap penjajagan ini bervariasi, jika sudah merasa cukup maka seperti sepakat
dua ayam yang bertarung akan mengubah ke pertarungan yang sesungguhnya.
*Tahap Pertarungan
Pada tahap ini, dua ekor ayam akan
bertarung pada jarak dekat dengan berusaha saling membelit atau menumpangkan
leher di atas leher lawan. Teknik tarung ayam baru akan kelihatan pada tahap
ini. Dua ayam akan saling menyerang dengan pola tarung masing-masing, saling
tukar pukulan dan jarang sekali terjadi adu kaki seperti tahap abar. Tahap ini
adalah pertarungan yang sesungguhnya dan bisa berlangsung lama jika kedua ayam
berimbang.
*Tahap Penyelesaian
Pada saat kedua fisik ayam sudah
sama-sama melemah, maka pertarungan akan berlangsung lebih lambat dan terlihat
kedua ayam mencoba memukul secara efisien. Yang terlihat adalah dua ayam saling
menumpangkan leher dengan gerakan lambat sambil bergerak memutar ke kiri dan
kanan. Jika kedua ayam bertarung secara berimbang pada babak sebelumnya, maka
pada tahap inilah betul-betul teruji seorang ayam petarung yang sempurna. Pada
tahap ini secara umum akan menjadi penentu siapa yang lebih kuat. Seekor ayam
petarung yang baik biasanya memiliki simpanan pukulan mematikan pada tahap ini.
Namun ada juga ayam yang menguasai pertarungan tapi tidak memiliki pukulan
mematikan. Bisa terjadi meskipun lawan sudah tidak mampu membalas, namun karena
tidak punya pukulan mematikan pertarungan berakhir dengan draw.Tiga tahap
tersebut adalah tahap normal. Jika ayam memiliki ‘killing punch’ yang baik,
dengan taji maupun pukul, pertarungan bisa berakhir pada tahap mana saja.Pada
ayam betina, tahap abar tidak ada. Begitu mereka berhadapan maka mereka
langsung bertarung dengan tempo cepat.
SEJARAH AYAM
BANGKOK
Ayam bangkok pertama kali dikenal di
Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam
(adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam makin meluas pada pencarian bibit-bibit
petarung yang andal. Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam
kampung mereka dengan beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar,
Thailand dan Laos. Para pencari bibit itu berusaha mendapat ayam yang sanggup
meng-KO lawan cuma dengan satu kali tendangan.Menurut catatan, sekitar seabad
lalu, orang-orang Thailand berhasil menemukan jagoan baru yang disebut king’s
chicken. Ayam ini punya gerakan cepat, pukulan yang mematikan dan saat
bertarung otaknya jalan. Para penyabung ayam dari Cina menyebut ayam ini: leung
hang qhao. Kalau di negeri sendiri, ia dikenal sebagai ayam bangkok.Asal tahu
saja, jagoan baru itu sukses menumbangkan hampir semua ayam domestik di Cina.
Inilah yang mendorong orang-orang di Cina menjelajahi hutan hanya untuk mencari
ayam asli yang akan disilangkan dengan ayam bangkok tadi. Harapannya, ayam
silangan ini sanggup menumbangkan keperkasaan jago dari Thailand itu.Konon,
pada era enam puluhan di Laos nongol sebuah strain baru ayam aduan yang sanggup
menyaingi kedigdayaan ayam bangkok. Namun setelah terjadi kawin silang yang
terus-menerus maka nyaris tak diketahui lagi perbedaan antara ayam aduan dari
Laos dengan ayam bangkok dari Thailand.Di Thailand dan Laos, ada beberapa nama
penyabung patut dicatat, seperti Vaj Kub, Xiong Cha Is dan kolonel Ly Xab. Pada
1975, ayam bangkok milik Vaj Kub sempat merajai Nampang, arena adu ayam yang
cukup bergengsi di negeri gajah putih itu. Ayam yang bernama Bay itu merupakan
salah satu hasil tangan dingin Vaj Kub dalam melatih dan mencari bibit ayam
aduan yang handal.Kedigdayaan ayam-ayam hasil ternakan Vaj Kub berhasil
disaingi rekan sejawatnya dari kota Socra, Malaysia. Mereka dari negeri jiran
itu mampu menelurkan parent stock atau indukan unggul. Hanya saja pada generasi
berikutn ya, Mr.Thao Chai dari Thailand berhasil menumbangkan dominasi peternak
dari Malaysia. Mr.Thao memberi nama jagoan baru itu,Diamond atau Van
Phet.Thailand memang tak perlu diragukan lagi sebagai negara penghasil ayam
bangkok unggul. Malahan sektor ini sudah diakui sebagai penambah devisa negeri
gajah putih tersebut. Dari Thailand bisnis ayam aduan ini tak hanya merambah
kawasan Asia Tenggara saja, namun meluas ke Meksiko, Inggris dan Amerika
Serikat.Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di Thailand dan negara
kita. Di Thailand ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu.
Alhasil, ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di
Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi
senjata pembunuh lawan di arena.Di Indonesia, hobi mengadu ayam sudah lama
dikenal, kira-kira sejak dari zaman Kerajaan Majapahit. Kita juga mengenal
beberapa cerita rakyat yang melegenda soal adu ayam ini, seperti cerita Ciung Wanara
(di daerah ciamis), Kamandaka dan Cindelaras. Cerita rakyat itu berkaitan erat
dengan kisah sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun-temurun.Kota
Tuban, Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan dalam perkembangan ayam
aduan. Di sini, ayam bangkok pertama kali diperkenalkan di negara kita. Tak ada
keterangan yang bisa menyebutkanperihal siapa yang pertama kali mengintroduksi
ayam bangkok dari Thailand.Sebetulnya, jenis ayam aduan dari dalam
negeri(lokal)tak kalah beragam, seperti ayam wareng (Madura) dan ayam kinantan
(Sumatra). Namun ayam-ayam itu belum mampu untuk menyaingi kedigdayaan ayam
bangkok.